Jumat, 20 Maret 2020

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS



A.    Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

B.    Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Tanpa kejujura, bisnis tidak akan bertahan lama, kerena kejujuran adalah kunci utama dalam kesuksesan bisnis. Proinsip ini harus diterapkan dalam segala kegiatan bisnis misalnya saat melaksanakan kontrak terhadap pihak ketiga maupun karyawan, jujur terhadap konsumen, jujur dalam kerjasama, dan lain-lainnya.

Prinsip kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang paling dasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan dalam berbagai aspek.

C.    Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung-jawabkan.

D.    Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

E.    Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.

Budaya Perusahaan (corporate culture)
            Bahwa budaya perusahaan atau budaya organisasi merupakan cara berpikir, bekerja, berperilaku anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan mereka. Budaya perusahaan organisasi umumnya menekankan pada pentingnya nilai-nilai yang dianut bersama dan ikatan kepercataan serta pengaruhnya terhadap perilaku anggota organisasi. Hal ini yang membedakan satu organsasi dengan organisasi yang lainnya.

Stakeholder Pradigma
       Pendekatan Stakeholder merupakan sebuah pendekatan baru yang banyak digunakan, khususnya dalam etika bisnis, belakangan ini dengan mencoba mengintegrasikan kepentingan bisnis disatu pihak dan tuntutan etika dipihak lain. Dalam hal ini, pendekatan stakeholder adalah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis. Pada akhirnya, pendekatan ini mempunyai satu tujuan imperatif: bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang bekepentingan (Stakeholder) dengan suatu kegiatan bisnis dijamin, diperhatikan, dan dihargai.

Pada umumnya ada 2 kelompok Stakeholder:
1.      Kelompok Primer
Terdiri dari pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan.
2.      Kelompok Sekunder
Terdiri dari pemerintah, lembaga asing, kelompok sosial (LSM/NGO), media massa, kelompok pendukung dan masyarakat pada umumnya.


Yang paling penting dalam kegiatan bisnis adalah kelompok primer, karena berhasil tidaknya suatu bisnis sangat ditentukan oleh kelompok ini yang dikaitkan dengan hubungan relasi yang saling menguntungkan.




SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman